Monday, November 25, 2013

Saturday, November 23, 2013

Tips Singkat Merawat Kamera DSLR Anda Agar Awet Tahan Lama :D

Kamera DSLR merupakan salah satu kamera yang mempunyai harga yang mahal di bandingkan kamera Pocket/digital. Kamera ini juga mempunyai ukuran yang besar sehingga tidak bisa di taruh di kantong atau di bawa sembarangan. Mempunyai kamera DSLR juga merupakan kebanggaan tersendiri karena selain bisa mengembangkan bakat kita sebagai Photografer, kita juga bisa memanfaatkan skill kita untuk mendapatkan pundi-pundi uang.

Tapi bukan itu yang akan saya bahas kali ini, akan tetapi bagaimana Tips Merawat Kamera DSLR Agar Awet Tahan Lama dan tidak mudah rusak atau terkenal benturan benda tumpul. Berikut ini yang harus anda perhatikan jika anda mempunyai Kamera yang sejenis yaitu kamera DSLR.

1. Lepaskan lensa dari Body kamera setelah anda menggunakannya.
2. Taruhlah di Tas Khusus Kamera.
Ada beberapa kamera merk A atau merk B sudah dilengkapi Tas Khusus buat kamera pada saat membeli baru. Tas tersebut meskipun bentuknya aneh, tapi manfaatnya luar biasa sekali buat kamera DSLR anda. Salah satu manfaatnya terhindar dari benturan.

3. Tempatkan kemera pada suhu yang sejuk dan terhindar dari cahaya snar matahari langsung.

4. INGAT. Jangan membersihkan lensa dengan kain/tissue sembarangan. Gunakan tissue khusus untuk lensa dengan tekstur lembut. Ini berfungsi agar tidak ada baret-baret di sekitar lensa.

5. Jika kamera ditaruh di lemari, usahakan jauhkan kamera dari kapur barus karena kapur barus dapat merusak sistem dan sirkuit elektronik. Jika anda takut kamera anda jamuran, maka gunakan silica gel agar kamera tidak jamuran.

6. Pasang screen Guard pada LCD agar tidak mudah tergores.

7. Dan yang terakhir, gunakan kain lap viber untuk membersihkan Body kamera.

Kesimpulanya : ada 2 macam alat untuk membersihkan Body Kamera dan Lensa Kamera. Hal ini untuk menghindari adanya goresan pada body atau lensa. Dan setelah anda menggunakan kamera, usahakan lepas lensa dari body kamera. Cukup sekian dulu informasi yang bisa saya berikan untuk anda tentang Tips Bagaimana Merawat Kamera DSLR Agar Awet Tahan Lama

MAKALAH AHKLAQ PRIBADI 1 (Shidiq, Amanah, dan Istiqomah)



MAKALAH
AHKLAQ PRIBADI 1
(Shidiq, Amanah, dan Istiqomah)
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Pendidikan Aagama Islam”
Dosen Pengampu:
Edy Musoffa, Drs
Kelompok 4
Reni Afriyani / 13.12.7483
Raviq Andriyan / 13.12.7478
Rian Albheni / 13.12.7431
Fajar Dwi Lukito / 13.12.7453
Frans Tiasmoko / 13.12.7462
Fandy Adam Satrio / 13.12.7472
13-S1-Sistem Informasi-05




SISTEM INFORMASI
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2013/2014








KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Pendidikan Agama Islam”. 
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Ahklaq Pribadi (Shidiq, Amanah, dan Istiqomah)”, yang di sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Kendala kami dalam menulis karya tulis ini adalah waktu, serta berbagai hal yang tidak dapat kami sebutkan.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri kami sendiri, para mahasiswa dan semua yang membaca Makalah kami ini, dan mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam menulis karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya tulis ini.
Terimakasih.
Yogyakarta,  Oktober 2013

Kelompok 4




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….……..… I
DAFTAR ISI ………………………………………………….………. II
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………......… 1
A. Latar Belakang …………………………………………........… 1
B. Rumusan Masalah ……………………….…….…………..…. 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………..… 2
BAB II PEMBAHASAN……...…………………….………………...…. 3
A. Pengartian Akhlaq Pribadi ……….………………...………… 3
B. Macam-Macam Akhlaq Pribadi ………..……………………. 3
 SHIDIQ………………………………………….…...…… 3
 Bentuk-Bentuk SHIDIQ …………………………...…. 4
 Bentuk-Bentuk Kebohongan ………….....…………… 5
 AMANAH …………………………….………………...… 7
 Bentuk-Bentuk AMANAH …………………………… 7
 KHIANAT ……………………………………………... 8
 ISTIQOMAH ………………………………………….….. 9
 Buah dari ISTIQOMAH …………………….…… 10
BAB III PENUTUP……………………………...……………..……… 11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA……………………………….………… 12


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi telah melanda dunia dimana-mana yang selama ini mudah berubah akibat tidak ada batasan lagi antara ruang dan waktu, sehingga nilai-nilai tersebut berubah menjadi relevan dan subjektif. Semua yang berkaitan dengan perilaku, budi pekerti, akhlak dan moral tidak bisa dikatakan objektif, karena nilai yang dianggap sebagai landasan perilaku itu sendiri mudah berubah.
Hal-hal yang belakangan ini muncul yaitu suatu perilaku batasan antara pornografi dan pornoaksi dengan seni yang sangat tipis dan berpakaian yang ketat, minim merupakan bagian dari pada seni yang saat ini telah merajalela menjadi sebuah nilai budaya atau bagian dari seni yang umum untuk masyarakat khususnya remaja muda.
Kita juga sering mendengar berita-berita tentang banyaknya akhlak-akhlak para pemuda yang rusak. Di lingkungan pelajar dan mahasiswa misalnya, sering kita dengar tawuran antar pelajar, siswa-siswi yang tidak berakhlak, dan pergaulan bebas. Oleh karena itu dibutuhkan penguat kembali berdasarkan Al-quran dan Al-Hadist. Akhlak inilah berperan sebagai cermin pribadi seseorang apakah punya rasa malu, muru’ah, amanah, jujur, adil, lemah, kasih sayang terhadap sesama, dermawan dan ikhlas dalam berbuat, suka menolong dan lain sebagainya.



B. Rumusan Masalah
 Apa hakikat akhlak pribadi ?
 Apa saja macam akhlak pribadi yang baik?
 Apa saja macam akhlak pribadi yang buruk ?
Bagaimana contoh dalam penerapan akhlak pribadi dalam penerapan kesehariannya ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain sebagai salah satu tugas mata kuliah akhlak tasawuf yaitu sebagai sumber informasi pula kepada pembaca, sehingga pembaca dapat mengetahui apa itu pengertian akhlak pribadi, macam akhlak pribadi baik itu yang buruk maupun akhlak pribadi yang jelek serta contoh penerapan sseorang dalam kehidupan sehari-hari sehingga di harapkan makalah ini setidaknya dapat menyadarkan kita untuk memiliki akhlak kepribadian yang baik.










BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Pribadi.
Akhlak menurut kamus Al-munajid  adalah Akhlak budi pekerti, perangai tingkah laku  atau tabiat. Menurut Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak adalah kebiasaan kehendak. Jadi pengertian akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Akhlak pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya diri sendiri baik secara jasmani maupun secara rohani.

B. Macam-Macam Akhlak Pribadi
Akhlak pribadi pada dasarnya ada akhlak pribadi seorang muslim yang baik dan akhlak pribadi yang buruk. Berikut ini macam-macam akhlak pribadi yang baik:
 SHIDIQ
Shidiq artinya benar atau jujur. Seorang muslimin dituntut untuk selalu berada dalam keadaan yang benar baik lahir dan batin, baik benar dalam hatibenar perkataan dan benar perbuatan
Rasulullah saw telah memerintahkan setiap muslim untuk selalu shidiq (jujur), karena sikap shidiq (jujur) membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan menghantarkan ke surga.
 Bentuk-Bentuk SHIDIQ
Seorang muslim harus selalu bersikap benar, kapan, di mana dan kepada siapapun. Kalau di perinci paling kurang ada lima macam bentuk shidiq yaitu :
1. Benar Perkataan shidiq al hadist )
Orang yang selalu berkata benar akan dikasihi oleh Allah dan akan dipercaya oleh masyarakat, dan sebaliknya orang yang berdusta, masyarakat tidak akan mempercayainya. Peribahasa mengatakan, “Sekali lancung keujian seumur hidup orang tidak akan dipercaya”
2. Benar Pergaulan ( shidiq al mu’amalah )
Seorang muslim akan selalu bergaul dengan benar tidak menipu, tidak berkhianat, dan tidak memalsu sekalipun kepada kaum non muslim. Dia akan selalu bersikap melalui pergaulan dengan benar tanpa memandang kekayaan, kekuasaan, ataupun status sosial.
3. Benar Kemauan ( shidiq al-azam )
Seorang mukmin sebelum dia memutuskan sesuatu tentu ia harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu apakah yang dilakukan akan mendatangkan mudhorot atau manfaat kepada orang lain. Dia akan melakukannya tanpa ragu-ragu, tidak akan terpengaruh dengan suara kiri kanan yang mendukung ataupun yang mencelanya. Tetapi bukan berarti dia menutup diri terhadap masuka atau kritik dari orang lain.
4. Benar Janji ( shidq al-wa’da )
Janji merupakan sebuah hutang yang harus dilaksanakan. Apabila seorang muslim berjanji maka ia akan selalu menepatinya sekali pun dengan musuh ataupun anak kecil. Karena mengingkari janji merupakan salah satu sifat munafik yang telah disebutkan dalam hadist “Barang siapa yang berkata kepada anak kecil, mari kemari, saya beri amu korma ini. Kemudian dia tidak memberinnya, maka dia telah membohongi anak itu.” ( HR. Ahmad ). Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang menepati janji dalam firmannya : 
5. Benar Kenyataan ( sidq al-bal )
Seorang muslim akan menampilkan diri seperti keadaan yang sebenarnya. Dia tidak akan menipu kenyataan, tidak memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama, dan tidak pula mengada ada. Rasullah saw bersabda:
“Orang yang merasa kenyang dengan apa yang tidak diterimanya sama seperti orang memakai dua pakaian palsu, artinya orang yang berhias dengan bukan miliknya supaya kelihatan kaya sama seperti orng yang memakai dua kepribadian.” (HR. Muslim)

 Bentuk-Bentuk Kebohongan
Lawan dari shidiq adalah kebohongan. Kebohongan yaitu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataanya, entah itu di kurangi atau di tambahi sehingga tidak sesuai dengan kebenarannya. Sifat bohong adalah sifat yang sangat tercela.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari sifat kebohongan :
1. Khianat
Sifat khianat merupakan sifat sejelek-jeleknya yang dimiliki orang, karena sifat khianat dapat membawa mudhorot kepada orang lain secara langsung. Allah tidak menyukai orang yang memiliki sifat khianat berdasarkan firmannya :
Dan janganlah kamu berdebat ( untuk membela ) orang-orang yang menghianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berhianat lagi bergelimang dosa. (QS. An –Nisa 4:107)
2. Mungkir Janji 
Mungkir janiji atau ingkar janji merupakan sebagai salah satu sifat orang-orang munafik karena sifat mungkir janji menunjukkan sikap jiwa manusia yang lemah, mungkir janji menyebabkan waktu terbuang sia-sia dan melahirkan angan-angan kosong. Oleh karena itu Rasullah saw memasukkan mungkir janji sabagai salah satu sifat orang-orang mnafik. (HR. Muslim). 
3. Kesaksian Palsu
Kesaksian palsu termasuk dalam dosa-dosa besar karena akan mendatangkan kemudhorotan yang besar terhadap masyarakat, orang yang tidak bersalah akan menanggung akibat baiknyawa, harta benda dan lain sebagainya.
4. Fitnah
Pada dasarnya tujuan dari memfitnah orang lain adalah untuk menjatuhkan nama atau menggagalkan usahanya. Oleh sebab itu Allah memerintahkan kepada orang yang beriman sebelum mempercayai suatu berita, di adakan suatu penyelidikan terlebih dahulu. Hal ini terdapat dalam surat (Al-Hujarat 49 : 6)
5. Gunjing 
Sifat menggunjinag adalah sifat sikap seseorang yang memiliki jiwa sakit, tidak ada keinginan dalam hidupnya yang ada hanya dia akan senang jika melihat seseorang bermusuhan dan bertengkar. Allah memberi perumpamaan orang-orang yang memilik sifat gunjing seperti memakan bamgkai saudaranya. Oleh karena itu sebaik-baik senjata melawan gunjing adalah dengan tidak mendengarkannya.
 Amanah ( dipercaya )
Amanah artinya dapat dipercaya. Sifat amanah memang lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis kekuatan iman. Semakin menipis keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.
Amanah dalam pengertian sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Dalam pengertian luas amanah mencakup beberapa hal yaitu : menyimpan rahasia dan kehormatan orang lain, menjaga dirinya, menunaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah ataupun manusi dengan baik.

 Bentuk-Bentuk Amanah
Dari pengertian amanah diatas dapatlah kita kemukakan beberapa bentuk amanah sebagai berkut:
1. Memelihara Titipan dan Mengembalikannya Seperti Semula.
Apabila seorang muslim dititipi oleh orang lain, misalnya barang berharga. Sekalipun dalam penitipan tidak ada bukti transaksai tertulis, titipan itu harus dipelihara dengan baik dan pada saatnya dikembalikan kepada yang punya.
2. Menjaga Rahasia
Seorang muslim akan dapat menjaga rahasianya baik itu rahasia pribadi, keluarga, organisaisi, dan lain sebagainya agar tidak di ketahui orang lain.
Apabila seseorang menyampaikan sesuatu yang penting dan rahasia kepada kita, itulah amanah yang harus kita jaga.
3. Tidak Menyalahgunakan Jabatan
Jabatan adalah suatu amanah yang harus dijaga. Hukumnya wajib. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, baik keluarga, ataupun kelompoknya termasuk perbuatan tercela yang melanggar amanah, hukumnya haram.
Misalnya seorang bagian storage di sebuah perusahan membeli barang dan mendapatkan potongan harga kepada penjual, dari sisa potongan harga tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tidak diserahkan oleh perusahaan maka hukum komisi tersebut adalah haram.
4. Menunaikan Kewajiban dengan Baik.
Semua tugas yang diberikan kepada Allah ataupun manusia, maka manusia wajib menjalankannya karena itu semua sebuah pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT. Semua, betapapun kecilnya, akan dihisab oleh Allah SWT.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya Allah SWT akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya Allah SWT akan melihatnya.” (QS. Zilzalah 99: 7-8).
5. Memelihara Nikmat Yang Telah Diberikan Oleh Allah 
Semua nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan suatu amanah yang harus dijaga dengan baik. Termasuk didalamnya umur, kesehatan, rizki, nikmat, harta benda dan lain sebagainya. Misalnya harta benda yang diberikan oleh Allah harus digunakan untuk mencari ridho Allah, selalu bersyukur dan membiasakan bersedekah.
 KHIANAT
Lawan dari  sifat Amanah adalah khianat. Khianat adalah sifat munafik yang dibenci oleh Allah apalagi jika yang dikhianati adalah Allah atau Rosulnya. Dalam firman Allah : “ Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghianati Allah, dan rosul dan juga janganlah kamu menghianati amanh-amanah yang dipercayakan kepada kamu, sedangkan kamu mengetahuinya.” ( Qs. Al anfal 8 : 27 )

 ISTIQOMAH  
Secara etimologis, istiqomah berasal dari istiqoma-yastaqimu yang berarti tegak lurus. Dalam terminologi akhlak istiqomah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam rintangan dan godaan.
Perintah dalam beristiqomah dinyatakan dalam al-Aquran dan sunnah : “ Maka karna itu serulah ( mereka kepada agama itu ) dan istiqomahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka..” ( Qs. Asy Sura : 42 : 15 ).
Iman yang sempurna  adalah iman yang mencakup tiga dimensi yaitu hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman harus dapat beristiqomah dalam tiga dimensi tersebut.
Ibarat berjalan  seorang yang beristiqomah akan selalu berjalan kepada yang lurus yang cepat alam menghantarkan tujuan. Hal ini tercermin dalam perkataan dan  perbuatanya yang benar untuk mensucikan hati dan dirinya. Tentulah orang yang berisitiqomah akan mengalami beberapa ujian dari Allah.
Ujian dari Allah tidaklah berupa kesedihan semata melainkan ujian dari Allah termasuk kesenangan juga. Namun seorang yang istiqomah akan tetap teguh dalam mengahadapi kedua ujian terebut. Dia tidak akan pernah mundur terhadap ancaman, kemunduran, hambatan dan lain sebagainya. Tidak terbujuk oleh harta benda, kemegahan, pujian, kesenangan.


 Buah dari Istiqomah
Dalam Qs. Funshshilat 41 : 30 – 32 dijelaskan beberapa buah yang akan dipetik oleh orang yang beristiqomah baik didunia maupun di akhirat.
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa buah dari istiqomah adalah :
1. Orang yang beristiqomah akan dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih yang negatif. Misalnya takut mnghadapi masa depan, takut menyatakan kebenaran namun orang yang beristiqomah senantiasa akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupannya didunia karena akan dilindungi oleh Allah.
2. Akan mendapatkan lindungan oleh Allah yang dijamin akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan perjuangan di dunia.
Demikianlah sikap istiqomah memang sangat diperlukan dalam kehidupan ini. Karena tanpa sikap seperti itu seseorang akan cepat berputus asa dan cepat lupa diri, dan mudah terombang ambing oleh berbagai macam arus. Orang yang tidak beristiqomah ibarat baling-baling di atas bukit yang berputar menuruti arah angin yang berhembus.






BAB III
PENUTUP
Akhlak pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya diri sendiri baik secara jasmani maupun secara rohani. Akhlak pribadi seseorang itu ada dua macam yaitu akhlak pribadi yang baik dan akhlak pribadi yang buruk. Aklak pribadi yang baik misalnya sidiq, iffah, amanah, mujahadah, istiqomah, saj’ah, tawadhu, malu, dan lain sebagainya. Akhlak pribadi yang buruk misalnya suka berbohong, berkhianat, pantang menyerah tidak tau malu dan lain sebagainya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi akhlak pribadi seseorang yaitu antara lain, faktor intern yaitu faktor yang mempengaruhi dalam diri sendiri, faktor ekstern yaitu faktor dari luar baik dari keluarga, kelpompok, sahabat ataupun masyarakat. Oleh karena itu agar sifat pribadi seseorang muslim selalu terjaga dengan baik ada beberapa cara agar akhlak pribadi seseorang terbentuk baik diantaranya  sebagai berikut : Akidah (Keyakinan) Yang BenarBerdo’a kepada Allah SWT Mujahadah (Perjuangan)Muhasabah (Intropeksi Diri )Tafakkur (Merenung) Dampak positif dari Akhlak MuliaMelihat dampak negatif dari akhlak tercela Jangan Pernah Berputus asa Bercita – cita yang TinggiBerpaling dari orang-orang yang bodoh (Jahil) dan lain sebagainya.






BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.A., KULIAH AKHLAQ, Yogyakarta:2012