Friday, August 15, 2014

Terima Kasih Mama

Aku tahu kata-kata dapat membunuh seseorang.
Setiap kali aku mengabarkan kegagalan ku pada setiap ujian hidup yang aku tempuh pada mu.
Aku seperti telah membunuh satu nyawa terhadap mu ibu.
Dan hingga sampai sekarang.

Entah berapa nyawa mu yang telah aku bunuh dengan kata-kata "Kegagalan" ini.
Terlukis jelas diwajah mu tampak keletihan ketika kau mendengar kabar di setiap kegagalan ku.
Andai ibu tahu, di setiap aku membunuh nyawa mu dengan kabar kegagalan ku.
Aku pun telah membunuh nyawa ku di saat itu juga.

Pilu rasanya mengetahui aku selalu memberi mu kabar yang selalu membunuh nyawa mu.
Pilu rasanya mengetahui mendengar mu berdo'a kepada-NYA agar kegagalan ku berbuah sukses nantinya.
Pilu rasanya mengetahui kau selalu menunggu hari bahagia yang terus tertunda.
Pilu rasanya melihat mata mu yang selalu menatap iri pada sebuah keluarga bahagia yang menghadiri "Wisuda Anaknya".

Bersabarlah Bunda.
Teruslah engkau berada di samping ku.
Menguatkan ku, meskipun engkau telah rapuh oleh waktu.

Menunggu hari itu datang.
Aku akan berusaha lebih keras lagi untuk menjemputnya.
Demi melihat wajah dan senyum bangga yang dulu pernah ku dapatkan dari mu bunda :D

Kata-kata diatas ku rangkai menggambarkan ke dua kakak ku yang sedang menjalani masa sulit dalam study-nya, membuat seorang wanita paruh baya menunggu datangnya hari yang membahagiakan itu.

Aku merangkainya secara tidak sengaja dan ku kirim kata-kata itu lewat sms dan aku telah membuat wanita paruh baya kembali menangis dan itu membuat ku merasa tidak enak dan bangga. Kenapa tidak, wanita paruh baya tersebut berterima kasih karena telah menguatkan beliau.

Terima Kasih Mama, karena masih menunggu kami untuk menjemput hari Bahagia itu :D

No comments: